Tugu Monas Jakarta, Tempat Wisata Ikonik di Indonesia

Tugu Monas Jakarta

Tugu Monas adalah landmark Ibu Kota Negara Indonesia yaitu Jakarta. Monumen ini dibuat untuk mengenang para pejuang yang dengan gigih merebut kemerdekaan dan mencapai kemenangan yang gemilang berupa kemerdekaan.

Tempat ini, menjadi pusat kegiatan warga Jakarta. Banyak warga Jakarta yang menghabiskan waktunya di tempat ini. Ya maklum sebagai landmark, tempat sangatlah strategis letaknya. Sangat mudah untuk mencapai tempat ini. Berbagai kendaraan umum tersedia untuk berkunjung ke sini.

Monas ditata sedemikian rupa sehingga membuat betah pengunjung dan membuat orang untuk tertarik untuk berkunjung. Lalu apa saja yang berubah dari Monas sekarang. Oke berdasarkan pengamatan saya tadi pagi setidaknya ada tiga perubahan signifikan yang membuat Monas pantas menjadi tempat kita menghabiskan waktu liburan bersama keluarga.

Sejarah Tugu Monas

Suatu tempat pasti memiliki sejarah, begitu juga dengan tugu monas. Sejarah Tugu dimulai pada peringatan HUT ke-9 Repuplik Indonesia yang memunculkan gagasan untuk mendirikan Tugu Nasional. Sesaat setelah itu, terbentuklah panitia yang akan mengusahakan berdirinya Tugu Nasional tersebut. Panita tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno.

Kemudian, panitia ini menyelenggarakan dua kali sayembara untuk design tugu yang akan berdiri nantinya. Akhirnya karya dari arsitek Frederich Silaban. Selanjutnya pembangunan tugu monas ini juga sempat terhenti, karena keuangan negara yang sedang baik.

Tetapi, selanjutnya dengan berbagai upaya dan sumbangan dari masyarakat terwujudlah tugu monas seperti yang terlihat saat ini.

Bacaan Lainnya

Spesifikasi Tugu

Bentuk tugu monas adalah lingga dan yoni. Ini memang sesuai dengan keinginan Presiden Soekarno. Lingga dan Yoni memang merupakan pasangan abadi. Tugu yang menjulang tinggi tersebut bernama lingga yang melambangkan laki-laki.

Sedangkan cawan atau bagian bawah dari tugu ini memiliki nama yoni yang melambangkan perempuan. Lingga dan Yoni ini memang memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Lingga dan Yoni mewakili kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi.

Tinggi menara tugu monas secara keseluruhan adalah setinggi 132 Meter. Kemudian, keseluruhan monumen ini memiliki lapisan batu marmer dari Italia. Sangat menarik.

Di puncak monas, terdapat lidah api perunggu yang berlapis emas seberat 50 KG. Lidah api ini menggambarkan semangatnya masyarakat Indonesia merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Emas Monas ini juga merupakan daya tarik tersendiri bagi orang yang mengunjunginya.

Namun, emas yang ada di Monas tidak hanya 50 KG, namun 72 KG. Emas seberat 50 KG melapisi lidah api di puncahnya. Sedangkan 22 KG emas lainnya terdapat pada Ruang Kemerdekaan, yang melekat pada pintu gapura kemerdekaan, burung Garuda Pancasila dan kepulauan Indonesia.

Fasilitas dan Wahana

Sebagai pusat orang berkumpul di Jakarta, Komplek Tugu Monas ini memiliki banyak sekali wahana dan fasilitas penunjang. Pertama tentu saja wahana menaiki puncak tugu monas. Kamu harus membayar sejumlah uang jika ingin mencapai puncak dengan naik lift. Di Puncak ini, kamu bisa melihat pemandangan kota Jakarta dari ketinggian.

Selanjutnya ada juga Museum Sejarah Nasional. Di museum ini terdapat diorama. Diorama ini memiliki rangkaian cerita, mulai dari manusia purba di Indonesia, kerajaan di Indonesia hingga zaman pergerakan nasional untuk membebaskan diri dari kolonialisme.

Museum sejarah perjuangan nasional juga menampilkan diorama pasca kemerdekaan Indonesia.

Selanjutnya kamu bisa menuju ke ruang kemerdekaan. Ruangan ini menyimpan koleksi kemerdekaan Indonesia. Di sini kamu juga bisa melihat naskah proklamasi asli yang ditandatangani oleh Dwi Tunggal Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Naskah tersebut tersimpan rapih di kotak kaca. Ruangan ini memiliki tujuan untuk menghidupkan kembali suasana saat kemerdekaan Indonesia.

Kemudian di kompleks ini, kamu juga bisa menikmati taman-taman yang luas. Ada pertunjukan air mancur bergoyang setiap sabtu dan minggu malam. Dan ada juga lenggang Jakarta yang merupakan tempat makan yang terintegrasi dalam satu tempat. Kamu bisa menikmati makanan khas Jakarta di sini.

Di Monas, kamu juga bisa menikmati Bus Wisata gratis yang akan membawa kamu keliling Jakarta hingga ke kota tua.

Bis wisata ini beroperasi dari pagi hingga sore. Haltenya terletak di depan Balaikota DKI Jakarta.

Selanjutnya, kawasan monas juga akan ramai sekali pengunjung pada hari minggu. Selain karena memang hari libur, hari minggu juga merupakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau HBKB atau yang terkenal dengan sebutan Car Free Day Jakarta.

Transportasi Umum ke Tugu Monas

Urusan trasportasi umum ke tugu monas sangatlah mudah. Banyak sekali pilihan ke Monas dengan angkutan umum. Pertama kamu bisa gunakan Bus Transjakarta. Kamu bisa juga menggunakan Commuter Line. Bisa turun di Stasiun Juanda atau Stasiun Gondangdia.

Selain itu, kamu bisa juga menggunakan Angkot Jak Lingko. Atau bisa juga kamu menggunakan bajaj dan lain-lain.

Hampir semua moda transportasi umum di Jalarta melintasi kawasan Tugu Monas. Dengan biaya yang relatif murah kamu sudah bisa mencapai monas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *