Nyobain Ayam Geprek Bensu

Ayam Geprek Bensu Keju
Ayam Geprek Bensu Keju

Habis service mobil, kok pas waktu makan siang. Istri saya buka map nyari tempat makan di sekitar lokasi saya. Ternyata ada Ayam Geprek Bensu. Wah keren juga ini, makan di restoran milik artis. Menarik juga sih menurut saya, disaat artis-artis pada bikin cake yang saya pribadi bukan penggemar roti-rotian gitu, Bensu justru buka warung ayam geprek. Menambah variasi kuliner milik artis.

Google Map diset ke tujuan Ayam Geprek Bensu Tambun. Jalanannya ramai, ini yang bikin bingung kalau bawa mobil, hehe. Tapi lancar kok. Setelah beberapa lama saya belok kiri ke arah Jalan Mekarsari. Terus masuk ke underpass kemudian ketika keluar dari underpass tengok ke kanan, Ayam Geprek Bensu ada di kanan jalan. Tinggal sein kanan dan diarahkan oleh abang parkirnya untuk parkirin mobil.

Keluar dari mobil dan kaget, antriannya banyak. Wah bakal lama nih kayanya nunggunya, padahal udah laper banget. Pas masuk ke tempat makannya, kami disambut dengan senyuman petugasnya. Saya ditanya mau yang menu apa. Saya minta penjelasan sedikit tentang ayam geprek biasa dan ayam geprek keju. Kemudian si Mbaknya njelasin dengan ramah.

Jadi saya memilih menu ayam geprek yang level nol, jadi ndak ada sambelnya. Untuk anak juga soalnya. Kemudian istri saya pesan ayam geprek keju level 1. Seperti dijelaskan sama Mbaknya, kalau di sini ada 15 level, paling rendah nol dan paling tinggi 15. Tapi sepertinya level satu saja sudah berasa kok sambelnya dan sudah cukup membuat saya keluar keringet. Setelah selesai saya bayar. Nggak banyak kok, dengan pesanan seperti tadi saya hanya mengeluarkan kurang dari Rp 50.000,- itu sudah termasuk pajak.

Saya menuju ke lantai 2, karena di lantai 1 sudah penuh dan banyak orang ngantri. Dalam perjalanan ke lantai 2, saya masih mikir bakal lama ini mengingat antrian tadi. Di atas ternyata nggak sepenuh di bawah, ada beberapa anak-anak sekolah dan satu keluarga yang sedang menikmati hidangan. Tidak lama saya duduk, pesanan saya datang. Saya kaget ternyata secepat ini. Top buat komitmen pelayanan Ayam Geprek Bensu.

Saya membuka menu yang saya pesan. Punya saya ayam geprek level nol, jadi ndak ada sambelnya. Hanya nasi dan ayam goreng geprek. Saya coba colek dikit. Rasa dagingnya gurih dan lunak. Udah mirip sama restoran cepat saji tekstur ayamnya. Kemudian saya colek dikit kulit dan tepungnya. Hmmm… Enak banget, kriuk dan gurih. Ada rasa pedesnya dikit-dikit sih.

Kemudian saya coba ayam geprek keju milik istri. Tampilannya bagus, ayam geprek diberi sambel yang khas kemudian ditaburi parutan keju. Saya coba colek keju dan ayamnya. Paduan ayam geprek goreng yang gurih dan keju yang juga bernuansa gurih menghasilkan rasa yang maknyus. Uenak jaya. Sama seperti milik saya tadi, kulitnya ada sensasi pedas tipis.

Selanjutnya saya coba kombinasikan antara daging ayamnya, kulit, keju dan sambelnya. Hasilnya mantab! Saya menyebut sambel ini sambel korek. Rasanya sudah cukup membuat saya mengeluarkan keringat, padahal baru level satu. Tetapi saya memang dasarnya nggak doyan makan pedas, jadi jangan dijadiin patokan. Selera pedas saya ndak standard. Hehehe.

Kemudian acara dilanjutkan dengan makan bersama. Tidak ada AC di sini, jadi siap-siap lap keringet. Bensu sepertinya memang menyasar kelas menengah dan remaja. Soalnya harganya sangat bersahabat dengan rasa yang enak. Harganya saya rasa enggak jauh sama warung ayam goreng di tenda pinggir jalan.

Setelah beberapa saat, kami semua menyelesaikan makan siang kami. Kami menuju ke parkiran dan kembali pulang. Sampai ketemu di tulisan kuliner saya selanjutnya.

Tulisan ini menarik? Dukung kami untuk selalu memberikan konten yang menarik dengan terus membaca tulisan di Blog ini dan klik Daftar isi untuk membaca tulisan menarik lainnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar