
Suatu hari pada tahun 2012, saya dengan beberapa temen yang sebelumnya nggak pernah touring. Jangankan touring ketika keliling Jakarta pun masih sering nyasar. Sebut saja Anton, dia yang mencetuskan ide untuk nekat touring ke Puncak Bogor. Kami berlima yang terdiri dari Saya, Andik, Herwanto dan Bagus menyimak pemaparan Anton untuk rencana touring kami. Anton ngoceh menjelaskan rute yang akan dilewati. Hadeeehhhh… Jaman itu saya ndak mudeng blas. Ya pokoknya diiyain aja supaya cepet selesai.
Waktu yang ditentukan pun tiba. Saya berboncengan dengan Andik, Herwanto, Bagus dan Anton naik motor sendiri-sendiri. Berangkat dari Tanah Abang. Waktu itu kami semua tinggal disekitaran Tanah Abang kecuali si Anton. Kami berangkat menuju ke Cawang terus abis itu saya lupa. Pokoknya sampai-sampai di Cibinong. Entah lewat mana aja itu. Hawong yang seperti saya bilang tadi, saya ndak tahu jalan.
Hujan terus mengguyur, kalau tetap bertahan di tempat ini, saya rasa nggak bakal nyampe ini ke Puncak. Saya usul untuk menggunakan jas hujan dan melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan ternyata ada musibah. Jas hujan Herwanto meleleh karena kena knalpotnya yang panas itu. Duh! ada-ada saja. Nggak apa-apa perjalanan tetap dilanjutkan. Kami sampai di sebuah perbukitan, entah apa namanya. Ada fotonya sih. Mungkin kalau ada yang tahu bisa kasih tahu saya.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan. Beberapa lama kemudian kami sampai di Puncak. Tapi sempet keterusan juga. Hawong nggak pernah tahu Puncak. Sampai dikejar sama Anton. Nah setelah itu kami semua menikmati pemandangan keren di Puncak Bogor. Duh kenapa nggak daridulu sampai di tempat keren ini. Kemudian kami juga mampir di Telaga Warna.

Ada retrebusinya, tapi saya lupa berapa. Dalam bayangan saya, telaga warna itu ada sebuah telaga dengan berbagai warna. Ada pink, hijau, ungu dan sebagainya. Pas masuk ke sana. Ada telaga dengan warna yang biasa aja, cokelat kehijauan karena lumut. Saya tanya temen saya “Mana warnanya? Katanya Telaga Warna?” dijawab enteng sama temen saya “Iya, tuh warnanya cokelat” Hahahaha. Nggak apa-apa tetep seru akhirnya tahu telaga warna cokelat.
Selanjutnya kami makan siang dan pulang. Itu adalah pertama kalinya saya Touring. Setelah tonggak sejarah tersebut, saya mulai sering ikut travelling, dari offroad sepeda sampai arung jeram, mendaki gunung pake kendaraan bak terbuka, snorkeling ke pulau seribu dan lain-lain.
Mantap kaaang …emg perjalanan pertama itu gak akan bisa terlupa ya hehehe..sama wktu pertama ane touring juga kedaerah dket” puncak…
Iya emang berkesan.
Baca ini jadi ingat pengalaman pertamaku touring bareng teman-teman zaman kuliah. Waktu itu touring ke Pamengpeuk malam-malam dan dingin banget. Pulangnya tidur di musholla dan mandi di kali. Wuiihhh asyik banget, masih terkenang sampai sekarang rasanya.
Dan pasti kapok habis itu? :-D
Pamangepuk di garut yg mau kearah santolo ya teh? Wihh emg mantep tu..saya juga punya cerita solo riding kesana.
Touringnya seru ya, meskipun telaga warna nya ternyata warna coklat.. Jadi ada cerita kan? Hahaha.. :)
Hehehe… Iya sih, tapi sempet nggondok pas tau warnanya cokelat :-D
sekarang saya tahu touring ini begini ternyata. Mbolang bareng temen. Mantap kang hehehe
Hahaha… Touring iki yo mbambung kuwi.
Wah seru nih kayaknya acara ngebolang… Jadi pengen bertualang juga nih…
Hehehe… Iya beneran mbolang itu.