Jenang Kudus, Makanan Khas yang Harus Kamu Bawa!

Jenang Kudus, Makanan dan Kuliner Khas Kudus Jawa Tengah

Jenang Kudus adalah makanan khas kota kudus, yang biasanya dijadikan oleh-oleh. Kuliner khas Kudus ini memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang manis.

Beberapa waktu lalu, saya Ziarah ke Sunan Muria lalu lanjut Ziarah ke Sunan Kudus. Makam Kedua anggota Walisongo ini memang berada di Kota Kudus. Setelah selesai berziarah, saya kok ingin membeli oleh-oleh Khas Kudus.

Kudus memiliki dua oleh-oleh khas. Pertama kretek dan yang kedua Jenang ini. Untuk kretek, saya enggak bisa rokok, jadi saya enggak tertarik untuk membeli kretek khas kota kudus.

Selanjutnya saya mampir ke toko resmi Jenang Kudus Mubarok. Karena jenama jenang ini sudah sangat terkenal di Kudus. Saya akan menceritakan pengalaman saya berbelanja makanan khas ini sekaligus review rasanya.

Tentang Jenang Kudus

Jenang Kudus adalah kuliner khas dari kudus jawa tengah. Jenang merupakan makanan yang terbuat tepung beras ketan dengan campuran kelapa serta gula yang terbuat dari nira tebu.

Semua bahan tadi dicampur dan dimasak dengan kayu bakar selama 5 Jam. Sebuah upaya menghasilkan produk yang luar biasa.

Bacaan Lainnya

Selain bahannya yang berkualitas, Jenang Mubarok ini ternyata telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Makanan ini merupakan kuliner asli dari Kudus dan tidak bercampur dengan kuliner lainnya. Ia adalah makanan kesukaan raja di Kudus dan setiap tahun ada perayaan kirabnya. Saya kok jadi penasaran sama kirabnya.

Jenang Kudus memang memiliki kesamaan dengan dodol khas Garut atau Jawa Barat. Meski begitu ada perbedaan rasanya. Ini karena Jenang menggunakan lemak nabati sedangkan dodol menggunakan lemak hewani.

Lemak hewani pada dodol menyebabkan tampilannya yang tidak begitu mengkilap, berbeda dengan Jenang yang memiliki tampilan lebih mengkilap.

Tampilan mengkilap inilah yang mampu membius penikmat jenang untuk mencobanya.

Harga Jenang Kudus Mubarok

Di Kudus ada beberapa merk Jenang. Namun yang saya suka adalah yang bermerk Mubarok. Meski begitu merk yang lain ataupun yang curah juga tetap enak kok. Patut kamu coba.

Harga Jenang Mubarok yang umumnya ada di angka antara Rp 20.000,- hingga Rp 50.000,- harga yang murah untuk menebus makanan yang enak banget ini.

Selain enak juga merupakan kuliner legendaris, karena sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan merupakan makanan yang otentik dari Kudus.

Sebenarnya banyak banget variannya jenang yang ada di toko Mubarok ini. Ada beragam rasa, seperti mocca, nangka, durian dan lain-lain. Selain itu juga ada banyak varian kemasannya. Ada yang kotakan gitu, ada yang varian lainnya saya agak lupa, intinya banyak.

Masing-masing varian tentu memiliki perbedaan harga. Jadi harga yang saya cantumkan di atas ya yang saya beli, yang kotak itu yang biasa masyarakat beli.

Tempat Beli Jenang Kudus

Jenang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Kudus. Untuk membeli makanan khas ini, kamu bisa dapatkan makanan ini di sudut manapun di kota ini. Kalau kamu suka ziarah ke Sunan Kudus, kamu akan banyak menemukan lapak-lapak penjual Jenang.

Umumnya di sekitar Menara Kudus, penjual menjajakan makanan dengan satuan kiloan. Jadi kamu bisa membeli satu atau dua kilogram. Harga yang ditawarkan juga lebih murah. Soal rasa itu selera, asal dibuat sama orang Kudus ya tetap enak juga.

Namun, kemarin saya membelinya di Store Mubarok. Tempat yang menyediakan pula museum jenang.

Tempat ini mengingatkan saya pada Kartikasari, yaitu tempat membeli kue brownies di Bandung. Tapi di Kartika Sari kan enggak ada museumnya.

Di sini, sajian utamanya tentu saja Jenang Kudus dengan berbagai ukuran, rasa hingga kemasan. Selain itu kamu juga bisa mendapatkan makanan lain sebagai pelengkap oleh-oleh kamu untuk orang-orang tersayang kamu.

Tempatnya enak banget, bernuansa Jawa dengan atap joglo. Transaksinya juga sistem.yang modern. Kamu bisa menggunakan banyak pilihan cara pembayaran.

Selain itu juga kamu bisa mengunjungi Museum Jenang. Saat itu saya enggak sempat masuk ke Museum, karena sudah sore, dan sudah waktunya untuk kembali ke Tuban.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *