Yuk ke Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Menempuh penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta yang sebelumnya didahului dengan drama dari Bekasi ke Bandara Soeta akhirnya saya menjejakkan kaki di tanah Banyuwangi. Daerah yang dikomandoi Pak Abdullah Azwar Anas ini memang memang keren. Bandaranya saja sudah enak dinikmati. Hawanya juga masih segar, saya saat itu landing jam 09.00 WIB, udaranya paginya Masya Allah enaknya.

Lepas dari Bandara saya diantar Pak Supir ke tempat sarapan. Sarapan saya unik, nanti saya tulis deh di Blog ini juga soal kuliner Banyuwangi yang sempat saya cicipi. Setelah itu saya menghadiri resepsi pernikahan sahabat saya sampai jam 13.00 WIB.

Bingung mau ngapain, saya tanya ke rekan saya yang sepertinya lebih paham sama pariwisata Banyuwangi. Dia ngajaknya ke Pantai Pulau Merah. Hayuk berangkat, kebetulan udah lama nggak ke pantai. Terakhir ya waktu ke Pulau Pari awal tahun lalu. Perjalanan ke Pantai Pulau Merah kurang lebih 1,5 jam dari Pusat Kota Banyuwangi.

Dengan masih menggunakan batik perjalanan panjang ke Pantai Pulau Merah pun dimulai. Sepanjang jalan rumah-rumah warga berjajar rapih, jalanan juga bersih. Kota ini emang niat banget mau jadi tempat utama kunjungan wisata. Kemudian Pak Sopir tiba-tiba menghentikan mobilnya dan bilang bahwa beliau laper mau makan. Saya iyain aja, tapi pas turun ternyata warungnya keren di tengah hutan jati gitu, nama warungnya warung karetan, karena memang ini daerah namanya karetan.

Warung Karetan Banyuwangi
Warung Karetan Banyuwangi

Selesai makan kami lanjutkan perjalanan. Pemandangan sedikit berubah. Banyak rumah yang pekarangannya ditanami buah naga. Ada yang dirambatkan ke beton-beton yang sengaja dibuat untuk menahan beban pohon buah naga. Ada juga yang dirambatkan ke pohon-pohon randu dan pohon jaranan yang diajar sedemikian rupa hingga rapih. Dengan pemandangan seperti itu, saya jadi tertarik untuk membeli buah naga sebagai oleh-oleh.

Lanjut katanya sebentar lagi sudah sampai, dan ternyata benar sebentar sudah sampai. Ah keren pasti ini. Masuk bayar 8ribu per orang, mobilnya sama sepertinya 8 ribu per mobil. Masuk dan benar ternyata keren banget.

Ombak besar khas samudera hindia dan tebing-tebing yang menghiasi sekitar pantai. Mungkin akibat kerasnya benturan ombak dan tepi pantai sehingga menghasilkan tebing-tebing seperti itu. Tapi pantai tempat wisatanya landai kok, mungkin karena ombaknya terpecah sama pulau-pulau kecil di sebrang pantai.

Terus saya tolah-toleh mana pulaunya yang warna merah itu. Ternyata ada disebrang pas. Tanahnya emang agak kemerah-merahan. Jika sedang surut pengunjung bisa menyebrang dengan berjalan kaki. Tapi pas saya sampai sana sedang pasang. Airnya tinggi dan ombaknya pun besar, jadi mendingan diurungkan niat untuk menyebrang.

Tidak hanya pulaunya yang bertanah kemerah-merahan di pantai pun pasirnya kemerahan juga. Pantainya bersih, pasirnya lembut. Pas lihat ombaknya berwarna agak keruh saya kira pantainya akan dipenuhi lumpur. Tapi ternyata itu adalah pasir.

Banyak anak kecil yang membuat istana-istana pasir, kemudian ada tempat untuk berjemur juga. Oiya di sini banyak juga wisatawan asingnya lhoh, jadi ndak kalah sama Bali.

Anak asyik main di pantai pulau merah
Anak asyik main di pantai pulau merah

Wisatawan asing di sana rata-rata menggunakan pantai pulau merah untuk aktivitas surfing atau berselancar. Ombaknya cukup sih sebenarnya untuk surfing. Wisatawan lokalnya ngapain? Ya ngapain lagi kalau nggak selfie-selfie ria. Hawong ke pantai juga pakaiannya gitu, lengkap gitu kaya mau ke mall. Hehehe. Tapi ndak apa yang penting cintailah pantai dan jagalah kebersihannya.

Saya juga sama, saya cuma foto-foto untuk bahan nulis blog ini. Jalan-jalan di sepanjang pantai pulau merah ini enak. Anginnya enak, pemandangannya enak. Jadi nggak berasa udah jauh aja dari tempat semula.

Saya duduk di samping perahu-perahu nelayan yang terparkir mengingatkan saya sama kampong halaman. Aaahhhh rasanya ndak pengen beranjak dari tempat ini. Tapi waktu sudah semakin sore, saya harus kembali ke hotel dan beristirahat karena besok pagi-pagi saya gunakan flight pertama dari Blimbing Sari. Selesai sudah liburan saya ke Banyuwangi.

Tinggalkan Balasan ke Kang Rudi Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12 Komentar

  1. Akses jalan menuju lokasi Pulau Merah sebaiknya ada yang perlu diperlebar.. Beruntung kami pas tiba jam 2 siang langit sangat bersahabat – berawan. Walau memang ombak pantai selatan yang besar, tapi karena bibir pantai landai dan panjang.. anak-anak jadi tetap aman main air. Tapi tetap hati-hati yaaa. Overall, ga nyesel datang jauh-jauh kesini.

  2. Banyuwangi mulai digandrungi wisatawan nih ya. Lengkap pula, ada pantai, gunung atraksi budayanya pun cukup sering digelar. Ga heran sih ya bupatinya mantan menteri pariwisata :D

  3. Pantai tuh kayak punya magic ya, mencipta ketenangan. Duh, banyuwangi juga punya sejuta kenangan :’D

  4. Wiihhh… Kalau melihat pemandangan pantai, saya menjadi pengen segera meluncur. Wkwkwk
    Keren banget pemandangan pantai pulau merah yg ada di Banyuwangi.

  5. Pantai Pulau Merah memang keren ya kang, apalagi sunsetnya keren banget di sana, btw harga buah naga di sana ketika sedang musim buah murah banget lho ;)

    Salam kenal

    1. Iya dengar-dengar seperti itu, kemarin pas ke sana lagi ndak musim. Tapi lihat kebunnya aja dah senang.

      Salam kenal juga :-)